Thursday, January 29, 2009

Thanks Everyone!



Kawan. Teman. Sahabat.

Semua orang memerlukan seseorang untuk memegang 'watak' di atas.

Terima kasih aku ucapkan kepada insan-insan yang selama ini sangat baik dan menyokong diri ini.

Kepada semua yang dibawah :

Sufian,

Thanks for being such a good and loving (+ caring) friends. You are like my brother! We share the laughter, the conflicts, the gossips and bla..bla..bla..
It's nice to know you in the 1st place. Thanks for being there for me.


Melissa,

I really adore your English! You're my moving dictionary! Hehehe... Thanks for encourage me and lend me all the good pieces you have! I'm now enjoy reading and really into it! Thanks! Thanks! Ambitious! Elegance! Remember, what I've said. You have to stand up for yourself! Be more confident. Just ignore whatever people said to you as long as you know the best for yourself.


















Tammy,

Call me whenever you have anything to share with. Sometimes, just call me to say 'hi' which I think that is the sweetest thing bout you! Malacca? Genting? I will automatically 'switch' my mind to you whenever I heard or see the mentioned places! Hahaha... Ok..ok, we will go someday!


Shima,

Aku tau ko baru je 'join' our group. But, it's nice to have you with us! Walaupun kadang-kadang tu rasa mcm nak cabut plug ko tu (tooooooo talkative!), but you lighten up our boring department! Try to control your 'mouth' with others as they might be annoyed with it! Hahaha..
Thanks so much for helping me for the annual dinner, appreciate it! Thanks so much!

Salina,

Breakfast? Mamak? Baker's Cottage? Abg 'Jam'? Swimming pool? Kuih muih? Mee Hoon? Terlalu banyak kenangan dan cerita-cerita lucu yang telah kita kongsikan. Sehari tak gelak memang tak sah kan? Kita ni memang pantang jumpa, ada je cerita baru atau benda-benda yang nak digelakkan..... Cacat! Btw, thanks for being my friend. One of my best friend!

Jacelyn,

My lil' big sister! Thanks for your support! Thanks for your support! Appreciate it! You are one of the creative person that I knew. I really like your ideas and your cupcakes! Miss your identity of laughing! Sooooooooo scary! hahahahaha... (until now I can imagine the way you laugh! there must be something wrong with me already! I blame you! hahahaha....)


Seema!,

At first I was tot that you must be the other 'attitude', 'arrogant' lady in the office. I really adore your voice. The way you talked, the way you walk, the way you handle things. It's really nice. The opportunity that I had working with you for the recent event makes me really comfortable and 'chill' about you, Seema.
I have to admit that you are gorgeous! Stunning! The aura, you brought are so cool! Speechless!
Thanks for being my sweetest and loving sister yet my producer! Love ya!



Noriah Kay & Ami si 'cilik',
Ada registration? Ada product baru? hahaha... korang tetap sabar melayan kerenah 'anak-anak' kecil yang kerap kali menganggu masa dan mood korang kan? Thanks for that! Kaks, thanks for your guidance and your kindness! Muahhhhsss!










Pervin!,

I'm so worried when I know that you are in the Mumbai incident! Glad to see you back in the office! Thanks for your kindness and your guidance!

Shimi Nadaraja,

Small, young but energetic! Relax k. Jangan cepat menggelabah! I love 'selling' your products! hahaha... One thing I remember bout you is your laugh! So funny! Even sometimes I'm trying not to laugh, I jsut can't stop myself! Hahahahaha....



Who else that i might be forgotten? I'm sorry. Doesn't mean that I don't like you or whatsoever, it's just that I'm tired of typing! hahaha.... Also goes to Diana, Devena, Danial Parr! Much of loves!
I'm sorry for all the mistakes I've done to each one of you!






Sempurnakah Kita?

" Eh..eh..tengok tu. Tak reti fashion ker? Look at the shoes she's wearing! Disaster! "

" Do you need a mirror?!"

" You, as one of my friends? I don't think so!"

" Ada hati nak jadi kekasih aku?! Hilang akal ker?"

" You're not welcome."


Antara kata-kata nista, kesat yang kerap kali kita dengar dan (mungkin) lemparkan kepada orang lain. Kadang-kala (mungkin) dengan sengaja atau diluar 'para-normal'.

Sempurnakah kita? Apakah kita berhak untuk berkata sedemikian? Oleh kerana (mungkin) seseorang itu bukan di'tahap' atau setaraf dengan kita, seterusnya membuatkan mereka dikatakan tidak layak berkawan dengan kita?

Di manakah 'taraf' dan kelayakkan kita disisi-Nya? Pernahkah kita bertanyakan soalan itu? Sudah cukup baikkah kita? Tinggi sangatkah darjat dan status kita?

Insaflah wahai teman.....

Friends = Balloons ?



Love is too short to wake up with regrets. So love the people who treat you right. Forget about the one’s who don’t. believe everything happens for a reason.. if you get a second chance, grab it with both hands. If it changes your life, let it. Nobody said life would be easy, they just promised it would be worth it.

Friends are like balloons; once you let them go, you can’t get them back. So, I’m gonna tie you to my heart so I never lose you.

Berakhirnya sebuah sengsara...

" Ibu? .... Ibu?...."

" Dimanakah ibu?"

" Ibu balikla....saya rindukan ibu..."

" Ibu.. saya janji saya takkan ingkar kata-kata ibu."



Seorang kanak-kanak berumur 7 tahun menangis teresak-esak.. rindukan hangatnya kasih ibu.
Rindu untuk menatap wajah ibu tercinta. Rindu untuk memeluk jasad ibu yang suatu ketika dulu menjadi tempat untuk dia berlindung di kala dentuman bom dan ketika bumi bertuah itu di hujani peluru hidup yang buta; tidak mengenal erti perikemanusiaan dan etika hidup.

Dimanakah tempatnya untuk dia menumpang kasih?

Kepada siapa lagi untuk dia mengadu?

Siapa lagi yang kisahkan masa depannya?

Ibu,
Ketika ini saya hanya inginkan ibu. Saya sanggup tukarkan nyawa saya agar ibu dapat kembali ke bumi ini...
Mengapa mereka sangat kejam? Apakah salah kita? Kenapa Kau panggil ibuku pergi dahulu?
Sampai begini sekali dugaan dan cabaran yang perlu aku lalui..

* dummm.......dummm...dum.....

Terdengarnya dia jeritan dan lolongan sang ibu, sang ayah menangisi kematian anak kesayangan. Ketika itu dia teringat kembali kejadian itu......




Entah berapa lama lagi perlu aku menunggu kepulangan ibu yang dari tadi keluar untuk mencari sesuap nasi, di kala udara luar berjerebu...dihujani peluru dan bala...

" Harap-harap ibu selamat diluar sana...." Hatinya berbisik sendirian. Gelisah. Risau.

Keadaan atap rumah yang bocor ditembusi bom suatu ketika dahulu membayangkan betapa peritnya kehidupan di bumi ini. Tenggelam di lautan penuh darah, luka dan lara.

Sambil menanti kepulangan ibu tersayang, aku tidak henti-henti berzikir, berdoa agar ibu selamat kembali, ke pangkuanku..

* tok..tok..tok.. bunyi ketukan di pintu.

" Siapa? .." Aku bertanya dengan penuh debaran.

" Ibu ni sayang..buka pintu cepat." Ibuku membalas.

Aku lantas membuka pintu dan memeluk erat ibuku. Ditangannya digenggam sebungkus roti dan segumpal nasi yang telah bercampur dengan pasir...

" Lapar sayang? " ibu bertanya kepadaku.

" Ibu, saya risau dari tadi... Saya takut.." Aku tiba-tiba bersuara. Tidak menjawab pertanyaan ibu.

" Sayang, jangan risau. Ibu ada disini.."

" Mari makan. Cuma ini yang ibu dapat berikan. Cukuplah untuk kita sehari dua ini."

Ku lihat ibu meletakkan makanan yang dibawa diatas sebuah pinggan. Di bawanya bekas itu dihadapanku.

" Makan sayang." Kata ibu sambil menolak pinggan itu ke arahku.

Ku lihat hanya satu pinggan berisi makanan.

" Ibu tak makan sekali? Mana pinggan ibu? " Aku bertanya kepada ibu.

" Ibu dah kenyang sayang. Tadi ibu dah makan sedikit." Kata ibu.





* Aku tau ibu bohong. Ku lihat ada genangan air mata dihujung matanya. Ibu sanggup menahan lapar keranaku....

" Ibu, mari makan sama-sama.. " Kataku sambil menyuapkan sedikit roti ke mulut ibu.

Ibu ku lihat sedikit sedih. Dalam suaranya yang sedikit serak dan bergetar dia berkata kepadaku.

" Anakku, ibu minta maaf kerana tak dapat menyediakan segala yang perlu untuk mu sayang"
" Sepanjang ketiadaan ibu nanti, jagalah dirimu baik-baik. Ingat segala pesanan ibu. Ibu sayangkanmu sayang. Kita jumpa nanti di 'sana'. "

" Ibu, kenapa? Ibu sakit? " Tanyaku.

Ibu hanya melihatku dengan penuh sayu. Apalah yang dimengerti oleh anaknya yang cuma berumur 7 tahun....

Tiba-tiba pintu rumah kami dipecah masuk. Sekumpulan lelaki berpakaian seragam hijau memecah masuk rumah kami dengan membawa senjata ditangan.

Ibu terus memeluk erat tubuhku dan menjerit.

" Imad! Lari!!! "

" Ibu!!" jeritku ketika ku lihat ibu ditarik oleh seorang lelaki.

Ku cuba capai tangan ibu. Namun tidak kesampaian. Hatiku berdebar. Apakah yang perlu aku lakukan?

Ibu kulihat menangis dan merayu agar aku tidak diapa-apakan.

" Tolonglah lepaskan kami... Atau sekurang-kurangnya kau lepaskan anakku. Dia masih kecil.." Kata ibu sambil teresak-esak.

" Kau ikut kami!" arah seorang lelaki dengan mukanya yang bengis.

Ibu diheret keluar dengan ganas oleh mereka.

Darah merah mula mengalir dilengan dan kaki ibu ketika diheret di atas batu dan pasir kasar itu.

" Ibu! Ibu!" Aku menangis. Menjerit.

" Ibu! ibu nak kemana?" Aku bertanyakan ibu sambil berdiri dimuka pintu.

Tanganku melambai-lambai ke arah ibu. Air mata sudah tak ku kira betapa lajunya mengalir diatas pipiku yang bersaluti pasir dan debu.

Mereka kemudiannya mengikat tangan dan kaki ibu di atas batu, ditengah kepanasan hari.

Ibu menangis dan menjerit minta dilepaskan.

Seorang lelaki mengambil seketul batu yang bersaiz sederhana lalu dilemparkan kearah ibu. Mereka kulihat gembira dan ketawa dikala melihat ibu merintih kesakitan dan merayu untuk dilepaskan.

Tudung ibu ditarik dan dipijak oleh mereka.

Tak dapat kubayangkan bagaimanakah perasaan ibu ketika itu.

Mereka tak berhenti disitu sahaja. Salah seorang dari lelaki itu kemudiannya mengacukan senjata ke perut ibu.

Untuk seketika kurasakan dunia terhenti. Apakah yang boleh aku lakukan dengan kudrat ku ini?

Aku tak sanggup untuk melihat apa yang bakal berlaku seterusnya.. Ibu dilepaskan dan kemudiannya dibawa masuk kedalam sebuah kereta yang diletakkan berhampiran dengan rumah kami.

Dari raut wajah ibu, aku tahu ibu cuba memberitahuku sesuatu...

" Jaga dirimu anakku...."

Kenderaan itu berlalu pergi bersama ibu di dalam perutnya.


Aku kemudiannya duduk di bawah pangkin dapur sambil menangis.

" Ibu? .... Ibu?...."

" Dimanakah ibu?"

" Ibu balikla....saya rindukan ibu..."

" Ibu.. saya janji saya takkan ingkar kata-kata ibu."


Seketika kemudian, aku terdengar derapan tapak kaki seseorang diluar.

Aku membatukan diri dan berserah apa yang akan berlaku seterusnya..

Tiba-tiba namaku dipanggil, " Imad... Ibu ni sayang."

Sejajar dengan itu, ku bukakan mataku dan kulihat ibu berdiri dihadapanku sambil memegang kepalanya yang berdarah..

Ku peluk ibu dengan erat dan menangis.

" Ibu...saya takut ibu tinggalkan saya.." Aku menangis.

" Ibu pun sayang.. Ibu sayangkan kamu." Jawab ibu.

Rupa-rupanya sepasukan tentera penyelamat kebetulan berada disitu dan menyelamatkan ibu dari berada di tangan zionis.

" Sayang, mari kita pergi dari sini sebelum mereka datang." Ibu berkata sambil memimpin tangan kecilku keluar.

Sebuah kenderaan besar sedang menunggu kami diluar. Kelihatan didalamnya beberapa orang yang senasib dengan kami, yang terselamat atau mungkin yang telah kematian saudara-mara yang dikasihi tenang menyambut kedatangan kami.

Sempat ku mengerling tulisan di badan kenderaan itu..


" Mercy Malaysia"....

Adilkah Dunia?


Bertemu lagi kita,

Alhamdulillah.. dipanjangkan umur dan dimurahkan rezeki seadanya..

Bertemu, berpisah...lumrah kehidupan selagi kita bergelar manusia.

Kadangkala aku tertanya, mengapa perlu kita membezakan setiap kejadian dan zahirnya seseorang manusia itu...

Bukankah kita (mereka) juga insan biasa yang bernafas dalam satu udara yang sama?
Mengapa perlu wujudnya diskriminasi? Pentingkah rupa paras? Harta benda? Dimanakah perginya nilai kasih sayang?

Tidak kah kita pernah terfikir apakah perasaan dan isi hati mereka? Mereka juga inginkah penghidupan yang sempurna..yang bahagia seperti kita..

Buta. Pekak. Bisu. Kurang akal - semuanya datang dari Tuhan. Semuanya diciptakan dengan bersebab. Dengan satu tujuan. Untuk kita sama-sama menjalani hidup ini dengan kasih sayang. Dengan penuh semangat dan perjuangan.

Maki hamun, kutukan, kejian yang (mungkin) pernah kita lemparkan kepada insan-insan ini cuma menambahkan lagi segala dosa yang bersarang di jiwa.

Aku,
Terfikirkan segala dosa dan salah yang pernah aku lakukan suatu ketika dahulu.

Sekarang,
Aku rasa menyesal dan mengingatkan diri agar berubah. Cuba menyelami isi hati dan perasaan mereka di kala ini.

Kepayahan meneruskan hidup, dengan serba kekurangan ( melihat, mendengar, bertutur, merasa ) perlu dihadapi dengan penuh kesyukuran dan tabah.

Kepada insan-insan yang bernasib malang, bersabarlah.. Setiap dugaan dan halangan yang diberikan Tuhan adalah untuk kita mengharunginya dengan tabah dan semangat yang tinggi.

Peganglah tanganku ketika kau mahu bangkit. Cekalkan hati untuk meneruskan hidup ini.
Insya Allah, semuanya pasti berbalas...

Tika


Ketika aku sendirian....
ketika rindu menyapaku...
ketika gelisah menyisir diriku...

Kau nafas yang kuhela...cinta
Kau jiwa dan inspirasiku...kasih.
Demi Tuhan engkau ku cintai..

Aku rindu sentuhanmu...
perlu bicaramu...
dahagakan belaian kasihmu...

Andai engkau tahu isi hati...
Peritnya cinta yang suci..
Aku cintakanmu...

Begitu banyak pengorbanan,
Suka..duka yang telah kulalui,
Untuk bersamamu..
Untuk merasa hangat kasihmu..

Ketika hati penuh luka..
Kau tiupkan bait-bait cinta..
Kau sembuhkan ku dari lara..
Terima kasih cinta...